handphone-tablet

Tuesday, June 26, 2012

Berjuang melawan kubangan air hujan di jalan. Sekarang tidak lagi...!

Hari ini Ahad, 6 Juni 2010 aku menyempatkan diri menyusuri jalanan di pingiran Jakarta timur yang berbatasan dengan Bekasi. Kita mulai dari jalan Hankam setu, jalan alternatif ini menghubungkan jalan Setu Cipayung Jakarta timur dengan Jalan Hankam raya. Sungguh luar biasa becek dan bergoyang, jalan ini mengitari area sebelah utara Kompleks Militer Cilangkap dan terdapat sungai Cipayung. Berbelok-belak bagaikan naik gunung lho, tapi tidak apa-apalah namanya juga masih rusak belum diperbaiki. Sabar. . . !
Memasuki jalan Hankam raya, sudah sempit yang hanya pas untuk dua lajur kendaraan macetnya minta ampun. Mobil-mobil mulus plat Jakarta membanjiri jalan ini. Kendaraan roda duapun tak kalah meliuk-liuk mencari celah untuk tetap melaju di kemacetan. Angkutan umum warna merah jurusan Krangan-Rambutan juga melewati jalur ini. Byur..byur..byur..! sesampainya di lampu merah lingkaran jalan alternati Jorr TMII-Cikunir, mobil dan motor mandi sejenak di gubangan air berwarna coklat pekat bagaikan lumpur. Air mengenang di lubang yang cukup lebar selebar jalan, mau tidak mau tetap harus masuk untuk memandikan kendaraan kita.

Memasuki jalur alternatif menuju kawasan Kampung sawah bekasi yang kurang lebih hanya di tempuh 5 menit, saya memasuki Jalan Benda ,Jatimekar, Jatiasih ,Bekasi , Jawa barat. Dijalan Benda ini dilewati angkot jurusan Krangan-Bandar Gebang. Lagi-lagi disebagian jalan Benda ini kita harus lebih berjuang ekstra menyusuri jalan yang berliku dan yang tak tertinggalkan aspal yang mulai hilang. Jalur ini merupakan jalur alternatif menuju kawasan Jatiluhur dan Jatiasih yang jaraknya kurang lebih 3 km, namun hampir 50% aspalnya mulai hilang dan meninggalkan lubang yang dalam sekitar 10 cm. Untuk ukuran jalan kedalaman 10 cm tentunya sudah cukup berbahaya bagi kendaraan. Untuk itu tetap waspada hati-hati saat anda melintas jalan Benda Jatiasih Bekasi Jawa barat.

Ada hal lucu saat saya melewati jalan Benda ini, dimana paling depan angkot dan disusul di belakangnya berderet kendaraan roda dua berhenti gara-gara ada dua buah entok sedang berenang di lubang besar penuh air berwarna coklat. Dua entok tersebut akan menyeberang menuju pingir jalan. Sayapun sempat mengabadikan dalam bentuk video dengan kamera digital. Saat saya merekam terdengar cletukan dari orang di pingir jalan “Dua entok menghentikan angkot”.



Itu dulu...!
Sekarang jalan Benda dari arah Jatiwarna menuju Jatiasih sudah dicor semua dan mulus untuk dilewati. Terima kasih Pemda Bekasi Jawa barat. Semoga tetap setia melayani masyarakat dengan setulus hati, Amien.

No comments: