Hari ini Ahad, 6 Juni 2010 aku menyempatkan diri menyusuri jalanan di
pingiran Jakarta timur yang berbatasan dengan Bekasi. Kita mulai dari
jalan Hankam setu, jalan alternatif ini menghubungkan jalan Setu
Cipayung Jakarta timur dengan Jalan Hankam raya. Sungguh luar biasa
becek dan bergoyang, jalan ini mengitari area sebelah utara Kompleks
Militer Cilangkap dan terdapat sungai Cipayung. Berbelok-belak bagaikan
naik gunung lho, tapi tidak apa-apalah namanya juga masih rusak belum
diperbaiki. Sabar. . . !
Memasuki jalan Hankam raya, sudah sempit yang hanya pas untuk dua
lajur kendaraan macetnya minta ampun. Mobil-mobil mulus plat Jakarta
membanjiri jalan ini. Kendaraan roda duapun tak kalah meliuk-liuk
mencari celah untuk tetap melaju di kemacetan. Angkutan umum warna merah
jurusan Krangan-Rambutan juga melewati jalur ini. Byur..byur..byur..!
sesampainya di lampu merah lingkaran jalan alternati Jorr TMII-Cikunir,
mobil dan motor mandi sejenak di gubangan air berwarna coklat pekat
bagaikan lumpur. Air mengenang di lubang yang cukup lebar selebar jalan,
mau tidak mau tetap harus masuk untuk memandikan kendaraan kita.
Memasuki jalur alternatif menuju kawasan Kampung sawah bekasi yang
kurang lebih hanya di tempuh 5 menit, saya memasuki Jalan Benda
,Jatimekar, Jatiasih ,Bekasi , Jawa barat. Dijalan Benda ini dilewati
angkot jurusan Krangan-Bandar Gebang. Lagi-lagi disebagian jalan Benda
ini kita harus lebih berjuang ekstra menyusuri jalan yang berliku dan
yang tak tertinggalkan aspal yang mulai hilang. Jalur ini merupakan
jalur alternatif menuju kawasan Jatiluhur dan Jatiasih yang jaraknya
kurang lebih 3 km, namun hampir 50% aspalnya mulai hilang dan
meninggalkan lubang yang dalam sekitar 10 cm. Untuk ukuran jalan
kedalaman 10 cm tentunya sudah cukup berbahaya bagi kendaraan. Untuk itu
tetap waspada hati-hati saat anda melintas jalan Benda Jatiasih Bekasi
Jawa barat.
Ada hal lucu saat saya melewati jalan Benda ini, dimana paling depan
angkot dan disusul di belakangnya berderet kendaraan roda dua berhenti
gara-gara ada dua buah entok sedang berenang di lubang besar penuh air
berwarna coklat. Dua entok tersebut akan menyeberang menuju pingir
jalan. Sayapun sempat mengabadikan dalam bentuk video dengan kamera
digital. Saat saya merekam terdengar cletukan dari orang di pingir jalan
“Dua entok menghentikan angkot”.
Itu dulu...!
Sekarang jalan Benda dari arah Jatiwarna menuju Jatiasih sudah dicor semua dan mulus untuk dilewati. Terima kasih Pemda Bekasi Jawa barat. Semoga tetap setia melayani masyarakat dengan setulus hati, Amien.
No comments:
Post a Comment